Quantcast
Channel: Puisi & Karya Tulis Bahasa Indonesia
Viewing all 142 articles
Browse latest View live

Kasih Ibu

$
0
0
Ibu engkau selalu memberikan,
yang terbaik dalam hidupku.
Pahitnya kehidupan ini,
Tak memudarkan semangatmu.
Tuk membesarkanku dengan tulus hati,
Menyayangiku dengan kasih sayangmu.
Kesehatanmu pun tak engkau perhatikan.
Singkong, keladi, bagimu itu adalah makanan terbaik.
Hanya garam yang menemani makanmu.
Oh ibu ,,,,,,sungguh besar perjuanganmu.
Jauh disana aku akan berjuang,
belajar dan belajar.
Untuk membahagiakanmu,
Memang ku tak bisa membalas kasih ibu,
dengan harta dunia.
Karena kasih ibu tak terhingga sepanjang masa.


Puisi Karya: Yonita Djara Lodu

Kategori Puisi: Puisi untuk Ibu

Pengaduan

$
0
0
Aku malu.........
Bila aku harus mengucapkan “aku cinta pada-Mu”
Karena pada kenyataannya aku selalu mendurhakai-Mu
Adakah seorang pecinta adalah pendurhaka?
Aku malu.........
Bila aku harus mengatakan “aku setia pada-Mu
Karena pada kenyataannya aku selalu menghianati-Mu
Adakah seorang yang setia adalah penghianat?

Aku malu.........
Bila mengaku sayang pada-Mu
Karena pada kenyataannyaaku selalu mendzolimi-Mu
Adakah seorang penyayang melakukan kedzoliman?

Aku malu..........
Bila aku membisikkan aku mengasihi-Mu
Karena pada kenyataannya aku selalu menentang-Mu
Adakah seorang perindu melupakan yang dirindu?

Aku malu...........
Bila semua menertawakanku
Karena diriku bukan sosok pujaan-Mu
Adakah engkau juga ikut tertawa?

Namun biarlah,,,,

Aku hanya ingin terus memandang-Mu
Aku hanya ingin terus mengagumi-Mu
Barangkali suatu saat
Engkau merasa iba padaku


Puisi Karya: Fatimah Lutfi

Kategori Puii: Puisi Cinta

Antara Engkau, Aku dan Cinta

$
0
0
Seandainya aku jauh darimu
Akankah kau merindukan aku??
Jika saja aku tak sedang bersamamu...
Terfikirkah olehmu untuk lari meninggalkan aku....
Saat kita terjalin dalam asa yang sama

Pernahkah jenuh menggelitiki hatimu....
Aku tak tau dan tak ingin tau,
Bisa saja kau pernah ragu padaku
Mungkin juga bimbang pernah merajai kalbumu
Karna hati adalah medan luas yang tak bisa dipahami
Yang tak mungkin bisa untuk dimengerti

Dan ketika kehampaan itu datang menghampirimu
Mengusik musim semi dihatimu
Menghempas awan hitam di fikiranmu

Percayalah......
Selamanya....adalah mimpi yang harus tetap terjaga
Antara aku engkau dan cinta......

DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2013/10/puisi-cinta.html#ixzz2lpicr400


Puisi Karya: Danang Dwi Hastanto

Kategori Puisi: Puisi Cinta

Aku Rindu Padamu

$
0
0
kau begitu membosankan..
sering membuatq jengkel....
kita tidak perna saling mengerti...
tapi......?
di balik semua itu
ada sesuatu yang sulit aku mengerti...
apa sebenarnya yang terjadi padaku ini....
apakah ini yang namanya cinta...?
kini aku sadar........
aku benar-benar suka padamu....
tapi sudah terlambat..
kini kau telah pergi...
entah kemana.....


Puisi Karya: Alviady

Kategori Puisi: Puisi Penyesalan

Ku, kau

$
0
0
Terikat tali perbedaan
Merajut menyatu
Dalam munajatmu
Terpaku padu dalam rindu


Puisi Karya: Purwati

Kategori Puisi: Puisi Cinta

Kuukir Kata Ma'af

$
0
0
awalnya merasa tak terasa ada yang salah
awalnya merasa menyalahkan
namun setelah semua terceritakan darimu
semua rasa itu terbalik
kenyataannya adalah awal seperti itu
kemudian menjadi akhir yang tidak seperti itu

aku, aku, dan aku lah yang salah
dengan salah yang ku anggap memang salah
memang tidak pantas untuk tidak disalahkan
aku yang berlebihan dengan semua kata kata yang ku tulis
berlebihan intonasi yang membuat perasaan orang lain berubah
membuat tulisan yang kotor dimatamu
setelah dimaknai lebih dalam oleh diriku itu memang semua kotor
tak salah dengan mu namun tak benar pada ku

ku anggap air matamu sebagai darah yang mengalir dalam tubuhku
yang membawa oksigen ke seluruh tubuhku
karna efek dari air matamu tubuhku merasa membeku dengan kesalahanku
tubuhku tak kan diobati karna membeku
namun ini dijadikan sebagai pembelajaran tubuhku
belajar dari awal menuju akhir yang baik
ma'afkan diriku karna tak menjaga hatimu dengan baik
tak salah jika dirimu marah tapi tak salah pula ku tunggu ma'afmu
ma'af ma'af ma'af


Puisi Karya: Ari Susanto (a.su)

Kategori Puisi: Puisi Penyesalan

Menggesa Asa

$
0
0
tepi hari berbedak kemuning

kebutkan kabut tuk bergegas luput

menu-kan kaki-kai penapak rimba asa

tak gentar hadapi riak pijar

tanggalkan ego eka yang berawa

rusuk-rusuk yang sibuk demi mulut

sibakkan palung keruh dengan kewarasan

dalam detak kala yang masih berputar

lunaskan tunas cita yang ditetas sejak awal

layatkan kedipan debu peleleh peluh

kuntum-kuntum via jemari masih harus dirangkai

menyambung renda jiwa sejak dilahirkan

tak ada akhir bagi hati yang membumi

selalu diselubungi jejak damar esok

dalam gambar samar asa yang tak pernah pudar

buncahkan nafas sukma dalam deret usia

lajur waktu ibakan nyawa bertahan

bukan cendawankan otak sebentuk batu

gesakan asa demi kalbu tersisa

gucikan masa depan dalam sanubari

seperjalanan ruh menumpang daksa


Puisi Karya: Risma Adhani

Kategori Puisi: Puisi Perjuangan

Rangkulan Ibu

$
0
0
Kau tau ?
yang sebenarnya disini telah merindukan kecupan mu
Kau mengerti ?
Yang telah disini telah menginginkan belaian mu
Ibu
Aku butuh rangkulan mu, aku ingin melepaskan penat ku
Ingin ku sandarkan kepala ku di bahu mu.
Ibu
Rangkul lah anak mu ini


Puisi Karya: Febriana Anggraeni

Kategori Puisi: Puisi untuk Ibu

Siang Menuju Senja

$
0
0
kupandang gunung,,

berlatar mendung,,

dalam duduk renung,,

mata terbias menggantung,,



kakek kakek yang tua renta,,

di depan merunduk mencari mangsa,,

bekerja seolah tak kenal usia,,

dalam tatapanku seketika,,



tangannya yg anggun lemah mengayun,,

lentik sedikit menyisir pusara,,

menggali tanah seakan emas adanya,,

mencoba berkeluh tiada lawan bicara..



tak kubilang apa apa padanya,,

cukup kubiarkan saja,,

tapi kalau nanti hujan tiba,,

kan kuteduhkan dia dalam dingin suasana,,



angin dan petir saling bertegur sapa,,

saling bergilir mengusir nyalinya,,

dan tak selang lama,,

gadis jelita era gajahmada,,

datang berpeluk menyambut kakek tua..



sungguh luar biasa,,

di usia mereka yg hampir senja..

mereka masih membagi setia..



gunung yg indah di depan mata,,

tiada makna bila kusaksikan pemandangan mereka,,



sungguh menepuk dada

diantara sisa waktu yg tak lama,,

mereka masih mengadu mesra,,



angin petir yg coba menggoda,,

seolah reda tiada kabarnya..



langkahku enggan kemana,,

pikirku panjang kesana,,

semoga kau dan aku sepertinya..


Puisi Karya: Bintang Jatuh
 
Kategori Puisi: Puisi Cinta

Ayahku Sayang

$
0
0
ayah,,,,,
siang dan malam
kau menghidupkan sinar hatiku
menghiasi harapan hidupku

ayah....
setiap langkahmu yang payah
keringat membanjiri badanmu
asap menyesakkan napasmu

ayah...
kau membuka kesadaranku
kaulah malaikatku
nyawa didalam tubuhku
I LOVE U DAD....:*


Puisi Karya: Restiputriyuliana

Kategori Puisi: Puisi Untuk Ayah

Kasih

$
0
0
Kasih, entah sampai kapan engkau bungkam,
Diam hanya bisa mendengar namun tak bisa menjawab
Taukah engkau, kini semua telah berubah
Dulu cinta mu bagai api yang tak pernah padam

Kasih, entah apa yang terjadi,
Entah salah apa yang telah ku perbuat
Sehingga kini engkau padamkan api dihatimu lalu pergi menjauh
Tanpa sebuah kata perpisahan

Kasih, taukah engkau,
Setiap detik, setiap menit, setiap jam, dan setiap hari,
Waktuku ku habiskan hanya untuk memikirkan mu
Memikirkan dirimu yang tak pasti kapan kan kembali
Kembali seperti dulu,
saat berada di sisiku
berada di hari-hariku,
berada di setiap hembusan napasku,

Kasih, sungguh jiwa ini hampa tanpa mu
Gelisah tanpa kabar mu
Rapuh tanpa senyum mu
Sepi tanpa canda tawa mu,

Kasih, taukah engkau
Di sini ku selalu menanti
Walau apa pun yang terjadi nanti
Ku kan selalu menanti
Karena hanya engkau separuh bagian dari jiwa ini


Puisi Karya: Ay ayrha
 
Kategori Puisi: Puisi Patah Hati

Sampah Hati

$
0
0
Waktuku terbuang disini
Di tempat sampah ini
Tentang hati yang bergejolak
Kemerdekaan dan pahit
Lawan arus ini
Kantung mataku menebal
Tandaku siap kau hina
Dan kau lempar ke tempat sampah lagi
Tekad ini wahai putus asa
Sampai putus kau di balik kemudi
Kuhantam sampai kau berdarah
Enyah dari juangku
Pelita dari bibir hati
Perlahan menerang tempat sampah itu
Menarikku dari kenistaan diri
Putus asa
Mati kau sekarang


Puisi Karya: Yenny Anggraini

Kategori Puisi: Puisi Harapan

Tuhan Aku Ingin Engkau Tersenyum

$
0
0
Tuhan aku ingin Engkau tersenyum bangga kepadaku,
Sebab aku telah merias wajahMU dipesta itu
Aku ingin sekali merasakan wewangian
Yang Engkau tebarkan diseluruh gaunMU
Sebab aku sering menyanyikan nyanyianMU

Tuhan aku ingin sekali memutar masa-masa itu
Masa yang tak pernah tergantikan walau dengan sorgaMU
Bila aku tahu wajahMU lebih agung dari segalanya

Tuhan aku merindukan kemesrahan kecupanMU
Aku merindukan kehangatan pelukanMU
Aku merindukan ketenangan bersamaMU
Tuhan akulah budakMU yang tak bosan-bosan menentang perintahMU
Akulah budakMU yang sangat pemalas
Pondasi yang Engkau suruh bangunkan dinding
Malah aku biarkan saja pondasinya lapuk
Akulah budakMU yang tak tahu malu
Kau suruh aku lihat ke arahMU
Aku malah lihat arah lain
Kau suruh aku datang kepadaMU
Aku malah mendatangi yang lain
Kau suruh aku menjauhi
Aku malah mendekati
Tapi aku ingin sekali agar Engkau tidak membiarkan aku tenggelam lebih dalam
Agar Engkau melepas belenggu ini
Agar Engkau menunjukkan arah dari ketersesatan ini
Agar Engkau menjauhkan diriku dari hal-hal yang tidak Engkau sukai
Agar Engkau mendekatkan diriku pada hal-hal yang Engkau ridhoi
Amin...amin...amin...
Qabulkanlah do’aku ini Tuhanku.

Beraji, Desember 2013


Puisi Karya: Ef. Amin el fibyan

Kategori Puisi: Puisi Religi

Esok atau Nanti??

$
0
0
Mungkin bumi tak pernah mengundang hujan untuk hari esok
bukan congkak, karena air memang disekelilingnya
dan awan, ia hanya tidak ada jawaban
lembutnya awan, mengikuti kemana angin membawanya
lalu meluluhkan kegersangan bumi meneruskan kehidupan, itu saja

hai, betapa indahnya matahari setelahnya
setelah hujan
menggembirakan bururng-burung dan anak-anaknya
menyusuri awan menghapus gelapnya
kemudian memesona seluruh dunia

bumi bisa saja sombong karena tidak tahu untuk apa hujan mengguyurnya
lalu biarlah kau bumi hanya tempat untuk mayat-mayat hewan dan manusia
matahari juga, jika cemburu melihat pelangi membelakangimu
dan berkata,"bisa-bisanya ia"
jadilah kau matahari tampak membosankan tanpa bintang dan pelangimu

tiap-tiapnya berjalan sesuai
dan menyisakan keagungan tak ternilai
betapa mustahilnya kita melihat kejadian esok atau nanti
sehingga belum tentu menyimpulkan akhirnya
sesuai atau tak terpenuhi

ikthiar dan tawakalku kepadaMu
Kau Penentu, yang terbaiklah pilihanMU


Puisi Karya: Fateh

Kategori Puisi: Puisi Harapan

Tiada Yang Setulus Cintamu, My Queen

$
0
0
Tiada raut hati seindah dirimu, benìng seperti air telaga yg berkilau
Putih, sesuci awan lembah yg berarak mengitari senja
Tiada kepalsuan
Tiada kedustaan
Kasihmu suci, semurni kasih seorang bidadari
Cintamu tulus, seperti cinta seorang ibu
Digelap remang jalanan sekitar, aku merindukan mu, my quint
Ditengah seribu kepalsuan yg memajang rupa, aku memerlukan mu, cinta ku
Meski kusadari tiada raga mu khan hadir menyentuh keluh ku
Walau kutahu tiada jasad mu khan menampak di kefanaan alam ini

Aku mengerang pedih, menggenggam semua bercak bercak luka ini
Aku terpasung letih menatap raut raut penuh kemunafikan dibalik ego yg terpancar
Dekaplah aku dekaplah dalam hembusan sukma mu
Agar tiada terjerembab diri ini, diatas kaki kaki jiwa yg mulai rapuh
Peluklah nurani ini, cinta ku
Peluklah agar tak terberai menjadi serpihan tak berwujud

Aku terluka, kekasih ku
Terluka oleh tikaman belati kepalsuan cinta yg terpendar
Betapa sakitnya saat ujung kenyataan menguak dusta
Aku benci, cinta ku
Kubenci segala kebohongan yg tersaji disela bincang yg terurai
Dan yg sangat kubenci, mengapa kedustaan itu mesti terlontar dari sosok kembaran nyata mu
Sosok yg sangat kucintai

Datanglah kekasih, peluklah aku bersama malam yg kian menghening


Puisi Karya: Anddy Wijaya

Kategori Puisi: Puisi Patah Hati

Ini Cinta

$
0
0
Kata dalam titah
dua tiga kata
terwarta dalam berita
penuh warna dari dasar jiwa
ini cinta
katakan saja
tak usah berkilah.


Puisi Karya: Onez Desmi

Kategori Puisi: Puisi Cinta

Kalisaha

$
0
0
Membasuh wajah dengan sejuknya air, dari beningnya telaga...
Tengadahkan tangan pada langit hitam, yang sepertinya akrab menyapa...

Bintang gemintang terselubung gulita, jauh berkelip disudut-sudut cakrawala...
Semilir angin dingin berhembus lembut, menambah sepi dalam hening yang berkabut...

Dipenghujung akhir malam, saat tersembunyi rahasia para pecinta...
Ketika mereka duduk bersimpuh, begitu khusyu dalam linangan air mata...

Terdengar merdu dan lirih alunan pujian, bersama getar hati yang diliputi ketulusan...
Lantunan syahdu dari kesucian firman, tertunduk pasrah haturkan permohonan...

Sayap-sayap malaikat membentang, memeluk erat jiwa-jiwa yang merindu...
Nafas CintaNya meniupkan kasih sayang, merasuk jauh kedalam relung kalbu...

Duhai.! yang matanya tak pernah terlelap, selalu terjaga antara takut dan harap...

Wahai.! Insan pilihan dari kesejatian, biarkan diri ini menyatu dalam penyertaan...


Puisi Karya: Sony Raunaldi

Kategori Puisi: Puisi Religi

Cinta

$
0
0
naha eunya
cinta anu kalangsu
teuing kamana
sono laut jeung ombakna
teuing di mana
ngancikna

naha eunya cinta anu katalangsara
teuing kamana inditna
teu beja teu carita
sabab
langit
teu kungsi leungiteun

naha eunya cinta diuudag
lamun eunteup dina regang
hate anjeun.

Bandung, 02 Desember 2008
Dinukil dina buku kumpulan sajak Sunda; "Surat ti Bali" karya Didin Tulus


Puisi Karya: Didin Tulus

Kategori Puisi: Puisi Untuk Guru, Puisi Kenangan

Menembus Cakrawala

$
0
0
Betapa DIA Maha Bijaksana,,

sehingga diletakkan rasa penyesalan, diakhir cerita sebuah kejadian
tidak untuk larut dalam ratapan, namun sebagai bagian dari pembelajaran...

tiada mengapa ada duka dan airmata, karena kita hanyalah insan biasa,
kasih sayangNya tak terbatas pahala dan dosa, krena CintaNya adalah samudera...

bukankah setelah berlalu hujan badai, hadirlah keindahan pelangi.?
bukankah tanah menjadi subur, karena lahar dari gunung berapi.?

Lalu dipenghujung akhir malam, saat tersembunyi rahasia para pecinta
DIA menunggu diatas langit dunia, setiap hamba yang kembali PadaNYA..


Puisi Karya: Sony Raunaldi

Kategori Puisi: Puisi Religi

Aku ingin Sahabatku Yang Dulu

$
0
0
Saat indah bersamamu teman,
bercanda tawa bersama,
saat kita melewati masa-masa dimana kita duka dan suka kita selalu bersama.
Sahabatku...
aku rindu kenangan kita yang dulu
kamu yang dulu, dimana ada waktu buat kita cerita tentang hal yang tidak terlalu penting.
Sahabatku...
walaupun keadaan telah membuatmu berubah sangat jauh dan juga oleh karna orang lain yang masuk dikehidupanmu sekarang doaku dan kenangan kita akan selalu menyertaimu aku akan selalu menyayagimu wlaupun hanya dari kejauhan guguk:')
Sahabatku...
kamu sahabatku yang terbaik sampai hayat
ku :')


Puisi Karya: Sheren.Maharani.Sp

Kategori Puisi: Puisi untuk Sahabat
Viewing all 142 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>